Readership

Guest online

Followers

followers on facebook

site info

10 Maret 2010

Dituding beri komisi, Lotito diperiksa FIGC


Lazio tidak akan menerima skorsing berat berupa penalti atau pemotongan poin andaikata tudingan itu terbukti.
Roma - Perjalanan Lazio musim ini sangat akrab dengan masalah. Setelah ditinggal bintang mereka, Goran Pandev yang hijrah ke Inter Milan awal tahun ini. Lazio kini harus berjuang untuk menjauhi zona degradasi.

Permasalahan Lazio semakin pelik menyusul pemeriksaan yang dilakukan badan sepak bola Italia, FIGC terhadap Presiden klub, Claudio Lotito. Dia dituding telah melanggar aturan transfer dengan memberikan sejumlah imbalan atau komisi kepada dua perusahaan asing (di luar Italia) terkait deal transfer duet striker Biancocelesti yang sama-sama berkebangsaan Argentina, Mauro Zarate dan Julio Ricardo Cruz, di bursa transfer musim panas 2009.

Setelah semusim berstatus pemain pinjaman, Lazio memermanenkan Zarate yang diboyong dari klub Qatar, Al-Sadd, dengan fee transfer yang ditaksir mencapai 20 juta euro pada 22 Agustus 2009. Sementara, Cruz yang berstatus gratis alias free transfer diboyong Lazio dari Inter Milan pada 31 Juli 2009.

Nah, dalam kasus Zarate, Lotito dituding telah memberikan fee sebesar 14,95 juta euro atau sekitar Rp 187 miliar kepada Pluriel Ltd, perusahaan asing yang berbasis di Kota London, Inggris. Temuan itu kini tengah diselidiki Covisoc (Commissione di Vigilanza sulle Societa Calcistiche) badan di bawah naungan Federasi Sepakbola Italia (FIGC) bersama Jaksa Federal Stefano Palazzi yang memonitor bujet dan finansial klub.

Kecurigaan pihak berwenang berawal dari jumlah yang dikeluarkan Lazio tidak sepadan dengan nilai transfer Zarate. Karena itu, saat ini mereka sedang menyelidiki kesepakatan yang melibatkan Lazio itu. Dikuatirkan transaksi itu melanggar pedoman FIFA yang berlaku.

Pun demikian pula halnya dengan deal Cruz. Guna memuluskan proses transfer penyerang gaek berusia 35 tahun itu Lotito dituduh telah mengeluarkan dana sekitar 2,15 juta euro (sekitar Rp 27 miliar) kepada satu perusahaan yang berbasis di Denmark. Tim penyelidik menyatakan bahwa Lazio telah melanggar peraturan manajemen yang tepat dalam kaitannya dengan uang yang dibayarkan komisi atas kesepakatan mediasi.

Covisoc dan Palazzi menengarai jika Lazio dan Lotito telah melanggar aturan transfer terkait besaran dana yang dikeluarkan selama proses negosiasi berlangsung. Selain itu, Biancocelesti juga diklaim tidak memedulikan aturan dalam proses transfer seperti yang tercantum dalam Artikel 2 dan 3 FIFA yang sejatinya mengikutsertakan agen resmi pemain. Dengan melibatkan kedua perusahaan tersebut, Lotito pun dituding melanggar aturan dalam Artikel 10 yang tidak mengizinkan pihak ketiga dalam proses transfer.

Boleh jadi, Lazio sendiri tidak akan menerima skorsing berat berupa penalti atau pemotongan poin andaikata tudingan itu terbukti. Paling banter Biancocelesti dikenai sanksi administratif berupa denda. Sementara, Lotito sendiri dapat dijatuhi hukuman larangan menghadiri pertandingan. Lotito memang cenderung memilih hukuman larangan satu pertandingan jika Covisoc berhasil menemukan adanya masalah dalam transfer itu.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

 

Copyright 2009-2010 © Laziale for Laziale All Rights Reserved