Keluarga Eyal Golasa sempat ribut gara-gara transfernya ke Lazio.
Transfer Golasa ke Lazio sangat mirip dengan kejadian transfer Eguren ke Lazio. Saat itu Eguren juga telah melakukan tes kesehatan dan berfoto sambil mengenakan jersey 110 Lazio.
Akan tetapi setelah itu, Eguren harus kembali ke Villareal, ia terpaksa membatalkan kontrak peminjaman setengah musimnya bersama Lazio.
Hanya saja, Eguren harus membatalkan transfer tersebut karena tidak melewati persyaratan pada kondisi fisiknya.
Sedangkan Golasa pindah ke Lazio dengan kesepakatan secara sepihak, padahal Golasa memiliki kontrak sampai 2011 di Maccabi Haifa. Golasa dianggap tidak menghormati kontraknya bersama klub Israel itu. Masalah tersebut telah diadukan Maccabi ke FIFA.
Golasa kemudian melakukan pertemuan dengan klub Israel itu, dan meminta maaf kepada pihak Maccabi. Situs resmi Maccabi pun menyatakan bahwa Golasa kembali menjadi milik mereka.
Selain masalah kontraknya dengan Maccabi, ada juga beberapa masalah kontroversial dengan transfer pemain yang merupakan didikan Maccabi Haifa ini. Ternyata kasus ini telah membuat keluarga sang pemain menjadi tidak harmonis.
Adalah rasa sakit hati sang ayah terhadap anaknya yang pindah ke Italia. Golasa dianggap telah pergi tanpa menghargai apa yang telah diberikan Maccabi Haifa kepadanya, terutama saat ia dibekap cedera. Menurut ayahnya, hal ini dapat menghancurkan masa depannya sebagai pesepakbola. Ayahnya juga sangat marah pada adik Golasa yang juga ikut merencanakan ini semua.
Ada lagi pernyataan sang ibu yang diduga tak ingin anaknya melakukan wajib militer di Israel. Seperti ketetapan di negara berkapasitas yahudi itu, bahwa setiap anak yang telah melewati umur 18 tahun harus melakukan wajib militer. Hal itu juga berlaku bagi setiap pesepakbola yang dilarang masuk ke dalam skuad timnas Israel senior jika tidak melakukan kewajiban itu. Dalam kasus ini, sang ibu hanya menjawab: "Dia hanya tidak akan bermain bersama mereka."
Kemudian ada lagi sebuah grup Facebook yang dibentuk untuk menentang kepindahan Golasa ke Olimpico. Menurut pendiri grup itu, pemain Israel tidak boleh bermain di Italia. Apakah karena isu anti-semitisme? Karena seperti diketahui fans-fans sepakbola di Italia sangat anti dengan yahudi. Begitu pula dengan Lazio yang memiliki tifosi di Curva Nord-nya yang terkenal fasis.
Namun semua berharap ini adalah yang terbaik bagi Lazio, Maccabi ataupun terhadap Golasa sendiri.
Hanya saja, Eguren harus membatalkan transfer tersebut karena tidak melewati persyaratan pada kondisi fisiknya.
Sedangkan Golasa pindah ke Lazio dengan kesepakatan secara sepihak, padahal Golasa memiliki kontrak sampai 2011 di Maccabi Haifa. Golasa dianggap tidak menghormati kontraknya bersama klub Israel itu. Masalah tersebut telah diadukan Maccabi ke FIFA.
Golasa kemudian melakukan pertemuan dengan klub Israel itu, dan meminta maaf kepada pihak Maccabi. Situs resmi Maccabi pun menyatakan bahwa Golasa kembali menjadi milik mereka.
Selain masalah kontraknya dengan Maccabi, ada juga beberapa masalah kontroversial dengan transfer pemain yang merupakan didikan Maccabi Haifa ini. Ternyata kasus ini telah membuat keluarga sang pemain menjadi tidak harmonis.
Adalah rasa sakit hati sang ayah terhadap anaknya yang pindah ke Italia. Golasa dianggap telah pergi tanpa menghargai apa yang telah diberikan Maccabi Haifa kepadanya, terutama saat ia dibekap cedera. Menurut ayahnya, hal ini dapat menghancurkan masa depannya sebagai pesepakbola. Ayahnya juga sangat marah pada adik Golasa yang juga ikut merencanakan ini semua.
Ada lagi pernyataan sang ibu yang diduga tak ingin anaknya melakukan wajib militer di Israel. Seperti ketetapan di negara berkapasitas yahudi itu, bahwa setiap anak yang telah melewati umur 18 tahun harus melakukan wajib militer. Hal itu juga berlaku bagi setiap pesepakbola yang dilarang masuk ke dalam skuad timnas Israel senior jika tidak melakukan kewajiban itu. Dalam kasus ini, sang ibu hanya menjawab: "Dia hanya tidak akan bermain bersama mereka."
Kemudian ada lagi sebuah grup Facebook yang dibentuk untuk menentang kepindahan Golasa ke Olimpico. Menurut pendiri grup itu, pemain Israel tidak boleh bermain di Italia. Apakah karena isu anti-semitisme? Karena seperti diketahui fans-fans sepakbola di Italia sangat anti dengan yahudi. Begitu pula dengan Lazio yang memiliki tifosi di Curva Nord-nya yang terkenal fasis.
Namun semua berharap ini adalah yang terbaik bagi Lazio, Maccabi ataupun terhadap Golasa sendiri.
Bookmark this post: |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar