Kedua tim berusaha mengejar hasil maksimal.
Turin - Berkat gol Stefano Mauri di menit 78, Lazio berhasil terhindar dari kekalahan saat bertandang ke markas Juventus. Dua tim yang sedang mengalami banyak masalah musim ini, bertemu di Stadion Olimpico Turin, Minggu (31/1) dan harus puas berbagi angka saat keduanya bermain imbang 1-1. Hal ini sekaligus membuat debut perdana pelatih baru Juve, Alberto Zaccheroni tercoreng.
Pertandingan itu berlangsung dingin. Para Juventini seolah-olah tak antusias melihat tim kesayangannya.
Itu merupakan bentuk protes mereka. Para Juventini kecewa dengan performa buruk I Bianconeri dalam 12 laga terakhir. Banyak juga yang dikecewakan lantaran Juventus memilih Alberto Zaccheroni sebagai pengganti Ciro Ferrara. Ia disambut dengan kritik kurang berkenan dari mereka yang kurang setuju dengan pengangkatan dirinya.
Juventus yang tampil di hadapan pendukungnya tampil dengan penuh gairah. Meski tanpa, Claudio Marchisio, Mauro Camoranesi, Christian Poulsen, Hasan Salihamidzic, David Trezeguet dan Vincenzo Iaquinta, Juventus berhasil mendominasi permainan.
Zaccheroni yang dikenal suka menerapkan tiga penyerang memaksakan Diego dan Alessandro Del Piero untuk mendukung Amauri sebagai ujung tombak. Juve turun tanpa diperkuat Gigi Buffon.
Sebaliknya, Lazio bermain dengan duet Argentina Zarate-Cruz dengan playmaker Stefano Mauri yang dibantu trio Firmani, Baronio dan Dabo di belakangnya. Lazio masih tanpa striker Sergio Floccari.
Bermain penuh dengan tempo serangan yang sangat tinggi, kedua tim sama-sama melancarkan serangan ke jantung pertahanan setelah di menit kelima tuan rumah mengancam gawang Lazio yang dikawal oleh Muslera saat kerja sama apik antara Del Piero dengan Diego berakhir dengan aksi penyelamatan sang kiper.
Juventus terus menekan, dimana kali ini giliran Candreva yang memotong dari sisi kiri namun berhasil digagalkan oleh bek Lazio sebelum bola muntah jatuh ke kaki Sissoko yang kemudian mengirimkan umpan kepada Del Piero yang lagi-lagi masih melambung dari mistar gawang.
Pada menit ke-20 Muslera kembali menyelamatkan gawangnya dengan gemilang, dimana tendangan keras Diego dengan sempurna dihalaunya, dan bola muntah yang diambil oleh Del Piero hanya menghasilkan tendangan penjuru.
Lini belakang Lazio dibuat kocar-kacir dengan adanya Candreva dan Sissoko, dimana pada menit ke-30 Sissoko bekerja sama apik dengan Diego dan bola kontrol yang tidak sempurna dari pemain Brazil itu langsung ditendang oleh Candreva yang masih mampu diblok lawan.
Meski terus-terusan diserang, tim besutan Ballardini bukan tanpa perlawanan. Sesekali Kolarov dan Zarate sempat membahayakan gawang Alex Maningger melalui serangan balik. Salah satunya serangan mengejutkan Stefano Mauri yang berhasil ditepis Maningger.
Sayangnya, hingga babak pertama berakhir, tak ada gol yang tercipta. Penampilan gemilang Fernando Muslera di bawah mistar gawang Lazio menjadi alasan lainnya mereka gagal mencetak gol.
Selepas turun minum, Juve masih tampil dominan. Ancaman demi ancaman terus dialamatkan ke gawang Muslera. Beberapa kali terlihat jelas Diego harus jatuh bangun untuk menyelamatan gawangnya. Pada menit ke-60, Diego nyaris membawa timnya unggul. Sayang tembakannya membentur tiang gawang.
Gawang Muslera baru benar-benar jebol sepuluh menit kemudian. Juve mendapatkan hadiah penalti setelah Del Piero dianggap wasit Saccani dijatuhkan Mobido Diakite di kotak penalti. Meski dalam siaran ulang terlihat jelas kalau Diakite tidak sedikitpun berusaha menjatuhkan Del Piero. Dan kartu kuning pun dihadiahi kepadanya.
Del Piero sukses mengeksekusi penalti setelah bola bersarang ke sisi kiri gawang Muslera.
Tertinggal, pelatih Davide Ballardini langsung memutar otak untuk merubah strategi di tubuh timnya. Tommaso Rocchi dan Stephan Lichtsteiner pun dimasukkan untuk menggantikan Fabio Firmani dan Ousmane Dabo. Lazio kemudian bermain dengan 3 striker.
Dan setelah itulah, anak-anak asuhan Ballardini itu seperti mendapat suntikan motivasi untuk tampil lebih baik. Ya, kini keadaan berbalik, Lazio menjadi lebih berani tampil keluar untuk menyerang, dan Juventus dibuat kesulitan karenannya.
Akhirnya, kerja keras mereka pun tak sia-sia setelah Stefano Mauri berhasil menciptakan gol balasan pada menit ke-78. Gol tercipta setelah Mauro Zarate melepaskan umpan silang kepada Stefano Mauri yang berdiri di mulut gawang dan lantas meneruskannya dengan sontekan kaki kiri yang gagal dijangkau Alex Manninger.
Sempat terjadi insiden pada selebrasi gol ini. Baronio yang coba melakukan selebrasi dengan melompat ke atas pemain lain yang sedang berpelukan, membuat Mauri dan Rocchi beradu kepala. Hal itu menyebabkan Mauri harus memakai perban di kepalanya dan digantikan bek Sebastiano Siviglia.
Keadaaan ini memaksa Del Piero dkk tampil all out. Mereka berusaha memaksimalkan setiap peluang di waktu yang tersisa. Namun, Juve terpaksa harus berbagi poin setelah skor 1-1 di papan skor tak berubah hingga peluit panjang.
Walaupun cuma dapat tambahan tambahan satu poin, Juve naik ke urutan lima klasemen dengan poin 34 dari 22 kali bertanding. Mereka hanya unggul selisih gol dari Palermo yang ada di bawah mereka, dan tertinggal empat angka dari Napoli yang ada di urutan empat.
Sedangkan Lazio tak beranjak dari urutan 15 dengan 22 poin dan hanya unggul selisih gol dari Livorno. Posisi Biancoceleste juga masih rawan karena cuma berjarak dua poin dari Catania yang menghuni zona degradasi.
Susunan pemain:
Juventus (4-3-1-2)
Manninger; Grygera, Chiellini, Cannavaro, De Ceglie; Candreva, Felipe Melo (76' Caceres), Sissoko; Diego; Del Piero (80' Paolucci), Amauri.
Cad: Chimenti, Legrottaglie, Zebina, Marrone, Giovinco.
Pelatih: Zaccheroni
Lazio (4-3-1-2)
86 Muslera; 87 Diakitè, 28 Stendardo, 26 Radu, 11 Kolarov; 6 Dabo (70' Rocchi), 33 Baronio, 4 Firmani (76' Lichtsteiner); 5 Mauri (79' Siviglia); 74 Cruz, 10 Zarate.
Cad: Berni, Luciani, Sevieri, Makinwa
Pelatih: Ballardini
Wasit: Saccani di Mantova
Kartu kuning: Felipe Melo, Mohamed Sissoko, Zdenek Grygera (J), Roberto Baronio , Mobido Diakite (L).
Highlight:
Itu merupakan bentuk protes mereka. Para Juventini kecewa dengan performa buruk I Bianconeri dalam 12 laga terakhir. Banyak juga yang dikecewakan lantaran Juventus memilih Alberto Zaccheroni sebagai pengganti Ciro Ferrara. Ia disambut dengan kritik kurang berkenan dari mereka yang kurang setuju dengan pengangkatan dirinya.
Juventus yang tampil di hadapan pendukungnya tampil dengan penuh gairah. Meski tanpa, Claudio Marchisio, Mauro Camoranesi, Christian Poulsen, Hasan Salihamidzic, David Trezeguet dan Vincenzo Iaquinta, Juventus berhasil mendominasi permainan.
Zaccheroni yang dikenal suka menerapkan tiga penyerang memaksakan Diego dan Alessandro Del Piero untuk mendukung Amauri sebagai ujung tombak. Juve turun tanpa diperkuat Gigi Buffon.
Sebaliknya, Lazio bermain dengan duet Argentina Zarate-Cruz dengan playmaker Stefano Mauri yang dibantu trio Firmani, Baronio dan Dabo di belakangnya. Lazio masih tanpa striker Sergio Floccari.
Bermain penuh dengan tempo serangan yang sangat tinggi, kedua tim sama-sama melancarkan serangan ke jantung pertahanan setelah di menit kelima tuan rumah mengancam gawang Lazio yang dikawal oleh Muslera saat kerja sama apik antara Del Piero dengan Diego berakhir dengan aksi penyelamatan sang kiper.
Juventus terus menekan, dimana kali ini giliran Candreva yang memotong dari sisi kiri namun berhasil digagalkan oleh bek Lazio sebelum bola muntah jatuh ke kaki Sissoko yang kemudian mengirimkan umpan kepada Del Piero yang lagi-lagi masih melambung dari mistar gawang.
Pada menit ke-20 Muslera kembali menyelamatkan gawangnya dengan gemilang, dimana tendangan keras Diego dengan sempurna dihalaunya, dan bola muntah yang diambil oleh Del Piero hanya menghasilkan tendangan penjuru.
Lini belakang Lazio dibuat kocar-kacir dengan adanya Candreva dan Sissoko, dimana pada menit ke-30 Sissoko bekerja sama apik dengan Diego dan bola kontrol yang tidak sempurna dari pemain Brazil itu langsung ditendang oleh Candreva yang masih mampu diblok lawan.
Meski terus-terusan diserang, tim besutan Ballardini bukan tanpa perlawanan. Sesekali Kolarov dan Zarate sempat membahayakan gawang Alex Maningger melalui serangan balik. Salah satunya serangan mengejutkan Stefano Mauri yang berhasil ditepis Maningger.
Sayangnya, hingga babak pertama berakhir, tak ada gol yang tercipta. Penampilan gemilang Fernando Muslera di bawah mistar gawang Lazio menjadi alasan lainnya mereka gagal mencetak gol.
Selepas turun minum, Juve masih tampil dominan. Ancaman demi ancaman terus dialamatkan ke gawang Muslera. Beberapa kali terlihat jelas Diego harus jatuh bangun untuk menyelamatan gawangnya. Pada menit ke-60, Diego nyaris membawa timnya unggul. Sayang tembakannya membentur tiang gawang.
Gawang Muslera baru benar-benar jebol sepuluh menit kemudian. Juve mendapatkan hadiah penalti setelah Del Piero dianggap wasit Saccani dijatuhkan Mobido Diakite di kotak penalti. Meski dalam siaran ulang terlihat jelas kalau Diakite tidak sedikitpun berusaha menjatuhkan Del Piero. Dan kartu kuning pun dihadiahi kepadanya.
Del Piero sukses mengeksekusi penalti setelah bola bersarang ke sisi kiri gawang Muslera.
Tertinggal, pelatih Davide Ballardini langsung memutar otak untuk merubah strategi di tubuh timnya. Tommaso Rocchi dan Stephan Lichtsteiner pun dimasukkan untuk menggantikan Fabio Firmani dan Ousmane Dabo. Lazio kemudian bermain dengan 3 striker.
Dan setelah itulah, anak-anak asuhan Ballardini itu seperti mendapat suntikan motivasi untuk tampil lebih baik. Ya, kini keadaan berbalik, Lazio menjadi lebih berani tampil keluar untuk menyerang, dan Juventus dibuat kesulitan karenannya.
Akhirnya, kerja keras mereka pun tak sia-sia setelah Stefano Mauri berhasil menciptakan gol balasan pada menit ke-78. Gol tercipta setelah Mauro Zarate melepaskan umpan silang kepada Stefano Mauri yang berdiri di mulut gawang dan lantas meneruskannya dengan sontekan kaki kiri yang gagal dijangkau Alex Manninger.
Sempat terjadi insiden pada selebrasi gol ini. Baronio yang coba melakukan selebrasi dengan melompat ke atas pemain lain yang sedang berpelukan, membuat Mauri dan Rocchi beradu kepala. Hal itu menyebabkan Mauri harus memakai perban di kepalanya dan digantikan bek Sebastiano Siviglia.
Keadaaan ini memaksa Del Piero dkk tampil all out. Mereka berusaha memaksimalkan setiap peluang di waktu yang tersisa. Namun, Juve terpaksa harus berbagi poin setelah skor 1-1 di papan skor tak berubah hingga peluit panjang.
Walaupun cuma dapat tambahan tambahan satu poin, Juve naik ke urutan lima klasemen dengan poin 34 dari 22 kali bertanding. Mereka hanya unggul selisih gol dari Palermo yang ada di bawah mereka, dan tertinggal empat angka dari Napoli yang ada di urutan empat.
Sedangkan Lazio tak beranjak dari urutan 15 dengan 22 poin dan hanya unggul selisih gol dari Livorno. Posisi Biancoceleste juga masih rawan karena cuma berjarak dua poin dari Catania yang menghuni zona degradasi.
Susunan pemain:
Juventus (4-3-1-2)
Manninger; Grygera, Chiellini, Cannavaro, De Ceglie; Candreva, Felipe Melo (76' Caceres), Sissoko; Diego; Del Piero (80' Paolucci), Amauri.
Cad: Chimenti, Legrottaglie, Zebina, Marrone, Giovinco.
Pelatih: Zaccheroni
Lazio (4-3-1-2)
86 Muslera; 87 Diakitè, 28 Stendardo, 26 Radu, 11 Kolarov; 6 Dabo (70' Rocchi), 33 Baronio, 4 Firmani (76' Lichtsteiner); 5 Mauri (79' Siviglia); 74 Cruz, 10 Zarate.
Cad: Berni, Luciani, Sevieri, Makinwa
Pelatih: Ballardini
Wasit: Saccani di Mantova
Kartu kuning: Felipe Melo, Mohamed Sissoko, Zdenek Grygera (J), Roberto Baronio , Mobido Diakite (L).
Highlight:
Bookmark this post: |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar