Readership

Guest online

Followers

followers on facebook

site info

08 Februari 2010

Lazio cari pelatih


Edy Reja calon terkuat.
Roma - Manis di awal, pahit menjelang akhir. Itulah perumpamaan yang kiranya tepat disematkan pada kiprah Davide Ballardini. Setelah ditunjuk menangani Lazio mengisi posisi yang ditinggalkan Delio Rossi, pada 15 Juni 2009 lalu, Ballardini mampu membuat kesan pertama yang 'menggoda'.

Kesan dimaksud yang diyakini memuaskan hati para petinggi klub adalah keberhasilan Ballardini mengantarkan gelar Supercoppa Italia, menyusul kemenangan 2-1 yang diraih Biancocelesti dari Inter Milan di Stadion Nasional, Beijing, China, 8 Agustus 2009. Rapor kinclong Lazio berlanjut dalam dua pekan pertama kompetisi Serie A musim ini.

Sayang, sejak kekalahan kali pertama saat menjamu Juventus di Olimpico, Roma, 12 September 2009, grafik penampilan Tommaso Rocchi dkk mulai menurun dan terus menurun. Puncaknya, kekalahan 0-1 dari Catania, Minggu (7/2) kemarin membuat posisi Lazio terseret ke dalam zona merah alias degradasi. Kekalahan itu merupakan kali kesembilan yang diderita anak-anak asuhan Ballardini di sepanjang musim ini.

Saking kecewanya dengan hasil laga tersebut, Presiden Lazio, Claudio Lotito disebut-sebut enggan bertemu muka dengan Ballardini. Kabar yang berhembus di Ibukota Italia, Lotito siap mengetukkan palu godam pertanda pemecatan bagi pelatih berusia 46 tahun itu yang baru berhasil mengantarkan empat kali kemenangan dari 23 pertandingan. Kontrak Ballardini sendiri baru akan kedaluwarsa di akhir musim depan.

Mantan bos Torino, Giancarlo Camolese yang notabene mantan gelandang Lazio selama dua musim, 1986-1988, digadang-gadang sebagai kandidat kuat yang dipilih Lotito menggantikan Ballardini.

Dan setelah dirumorkan akan menjadi pelatih Lazio untuk mengantikan peran Davide Ballardini, Giancarlo Camolese langsung buka mulut.

Ia menyatakan bahwa sejauh ini pihak Biancocelesti belum ada pendekatan dengan dirinya.

"Saya belum ada kontak dengan Lazio," terang Camolese pada TMW.

Namun mantan arsitek Torino ini enggan membicarakannya lebih lanjut mengenai isu tersebut.

"Dihubungkan dengan Lazio selalu menyenangkan, tapi saya tidak pernah memikirkan itu sebab mereka masih memiliki pelatih," tambahnya.

Bakal calon lainnya adalah Luigi Cagni yang kini menangani Parma, mantan pelatih Bologna, Daniele Arrigoni, dan Edoardo 'Edy' Reja yang namanya naik daun saat menangani Napoli pada periode 2005-2009 dan kini menjadi pelatih Hajduk Split. Lazio sendiri sebelumnya telah mendekati Edy Reja sebelum Natal lalu.

Edy Reja mengakui mau-mau saja jika diangkat jadi pelatih Lazio, akan tetapi kontraknya bersama Hajduk Split tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Edy Reja dapat memutuskan kontraknya dengan klub asal Kroasia itu, tapi ia harus membayar denda.

"Saya terikat kontrak dengan Hajduk Split, jadi saya harus menghormati ini semua," ujarnya pada Radio Radio.

"Kemungkinan untuk memutuskan kontrak ada, dan peraturannya juga ada," katanya lagi.

Edy Reja seperti dilansir Lalaziosiamonoi adalah kandidat terkuat pengganti Ballardini.

Akan tetapi meskipun gosip-gosip terus berhembus, Davide Ballardini malah mengambil sikap cuek.

"Apakah isu ini mengganggu saya? Sama sekali tidak," katanya pada TMW.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

 

Copyright 2009-2010 © Laziale for Laziale All Rights Reserved